Contoh Kasus Kejahatan Lewat Facebook

Sopiah (19) akhirnya bisa kembali ke pelukan keluarganya setelah enam hari terpisah. Warga Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Bandung itu dibawa kabur Toto (21) pria yang selama ini dikenali dari Facebook. Dari sini lah kisah asmara terjalin hingga membutakan mata keduanya.

Toto yang kesal lantaran tak direstui orang tua Sopiah, dengan nekat membawa kabur kekasihnya di kediaman neneknya di Tarajul Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Toto nekat membawa, jadi ketika itu Toto sempat melempari rumah Sopiah. Karena panik seisi rumah keluar. Di situlah Toto membawa Sopiah," ujar Kapolsek Panyileukan Kompol RN Mulyadi, di kantornya Jalan AH Nasution, Bandung, Rabu (19/9).

Lima hari kehilangan putrinya, kata dia, orangtua tidak melapor dahulu kepada polisi. Upaya pencarian dilakukan terus. Namun keluarga menyerah hingga akhirnya memutuskan untuk melaporkan kasus ini kepada polisi.

Dia mengatakan, laporan keluarga Sopiah diterimanya Selasa (18/7) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu pula, polisi langsung mngumpulkan informasi dan mencium keberadaan pasangan kekasih tersebut.

"Tak lama laporan didapat, akhirnya arah kabur pelaku dapat diketahui. Kami langsung kirim anggota ke Kabupaten Tasikmalaya. Dan memang benar kedua anak muda ini ada di sana. Pasangan kekasih itu ditemukan sekitar pukul 01.00 dini hari," terangnya.

Sopiah dikembalikan pada keluarga. Sementara Toto digelandang ke Mapolsek Panyileukan untuk diperiksa.

Toto kepada wartawan mengaku kesal dengan orang tua kekasihnya. Padahal dia dan Sopiah sudah saling mencintai. Kisah asmara pun dijalinnya penuh pengorbanan.

Akibat perbuatannya, Toto terancam hukuman tujuh tahun penjara. Dia dijerat Pasal 332 Kitab Undang-undang Hukup Pidana (KUHP) tentang membawa lari perempuan yang belum dewasa tanpa persetujuan walinya. Saat ini Toto mendekam di Mapolsek Panyileukan.



Komnas PA Catat 21 Kasus Penipuan ABG via Facebook
www.inilah.comonFollow on Google+ 2

INILAH.COM, Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat sedikitnya ada 21 kasus penipuan akibat perkenalan melalui jejaring sosial dan mengalami tindak kejahatan. Korbannya kebanyakan adalah para Anak Baru Gede (ABG) yang usianya masih belasan tahun.

"Sampai September 2012 ini sudah terjadi 21 kasus serupa yang dialami korban pelecehan seksual yang dimulai dari hasil perkenalan di jejaring sosial. Macam-macam, ada yang diculik, dirampok, korban perdagangan manusia ada juga yang jadi korban pelecehan seksual," kata dia, Selasa (9/10/2012).

Dari seluruh kasus tersebut, menurutnya hampir semua terungkap dan pelakunya pun tertangkap. Namun ada satu kasus di mana korbannya ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Karena itu, dia mengimbau kepada pihak orangtua agar mampu berperan dalam mengawasi pergaulan anaknya yang sering aktif di dunia maya atau jejaring sosial, meskipun pengetahuan internet juga mutlak dibutuhkan.

"Orangtua harus bisa mendidik anak tentang bagaimana menggunakan internet secara sehat. Jangan gaptek (gagap teknologi). Dan yang lebih utama adalah memantau pertemanan anak di media sosial. 

 
 
Facebook mungkin sudah menjadi bagian kehidupan bagi sebagian besar pengguna internet, tak terkecuali para penjahat yang kerap memamerkan aksinya.
Sifat Facebook yang kadang menjadi ajang 'unjuk diri' bahkan beberapa kali dimanfaatkan kepolisian untuk mengungkap dan mengejar pelaku kejahatan.

Misalnya kasus pencurian yang dilakukan oleh Jonathan Parker, Michael Baker, dan beberapa penjahat lainnya. berikut 5 kejahatan yang terbongkar melalui jejaring sosial ini.
PEMBOBOLAN RUMAH
PEMBOBOLAN RUMAH
Aksi yang dilakukan remaja ini berlangsung pada Agustus 2009 silam saat ia menerobos masuk sebuah rumah di kawasan Martinsburg, Virginia bagian barat.

Usai mencuri beberapa barang berharga dari rumah tersebut, Parker menyempatkan diri untuk membuka akun Facebooknya melalui komputer korban. Sial baginya, karena terburu-buru ia pun bergegas meninggalkan lokasi tanpa melakukan logout.

Alhasil, berbekal akun Facebook yang masih terbuka, polisi pun dapat meringkusnya dengan mudah. Apalagi di dalamnya sudah terdapat berbagai macam identitas diri.
PENCURI BENSIN MOBIL POLISI
PENCURI BENSIN MOBIL POLISI
Michael Baker, pria 20 tahun ini harus berurusan dengan pihak berwajib karena nekat menyedot bensin dari mobil polisi yang sedang parkir.

Aksi ini terungkap saat kekasih Baker menggungah foto dirinya yang sedang memegang jerigen bensin serta mengacungkan jari tengah di sebelah mobil polisi yang menjadi korban.

Berbekal informasi itulah polisi akhirnya berhasil meringkus pelaku. Menurut keterangan pihak berwajib, ini bukanlah kali pertama Baker melakukan aksi nakalnya itu. Kini ia dituntut dengan kejahatan pencurian.
PENCURI PAPAN NAMA HAKIM
PENCURI PAPAN NAMA HAKIM
Penjahat konyol yang juga tertangkap gara-gara Facebook adalah Steven Mulhall, 21 tahun. Ia terbukti bersalah telah mencuri sebuah plat nama kantor milik hakim bernama Michael Orlando.
Polisi mengungkap pencurian ini setelah menemukan foto Mulhall yang sedang berpose dengan papan sang hakim di Facebook. Foto ini diunggah oleh kekasihnya tak lama setelah kejadian.

Papan nama tersebut memang hanya senilai USD 40, namun akibat perbuatannya itu, Mulhall telah merusak pembebasan bersyaratnya dan dikenai pidana pencurian ringan.
PENCURI TELEVISI 27 INCH 
PENCURI TELEVISI 27 INCH
Terkadang, menerima permintaan teman secara sembarang di Facebook bisa berujung bencana, seperti yang dialami pria ini.

Pada Desember 2010, seorang pria yang tidak disebutkan identitasnya itu berhenti di sebuah pompa bensin untuk mengisi bahan bakar namun menyelinap keluar dari stasiun sembari memboyong sebuah televisi berukuran 27 inch.

Berbekal dari data kartu kredit dan foto yang diambil dari kamera CCTV, petugas pom bensin pun mulai melakukan pencarian di Facebook. Beruntung, saat disodori permintaan teman pelaku pun menyetujui tanpa ada rasa curiga.

Nah, bermodalkan data-data yang ada di Facebook itulah pelaku berhasil dibekuk oleh kepolisian setempat.
PERAMPOK WARNET
PERAMPOK WARNET
Kejahatan ini dilakukan oleh dua remaja asal Kolombia. Kedua pelaku yang sudah beberapa menghabiskan waktu di bilik warnet menuju ke kasir untuk melakukan pembayaran.

Namun bukannya membayar, pelaku justru mengambil uang penjaga warnet dan kemudian membawa lari dengan sepeda motor curian. Untungnya, korban menyadari bahwa para penjahat tersebut sebelumnya telah mengakses Facebook dan masih dalam keadaan terbuka. Berbekal informasi di dalamnya polisi dapat dengan mudah menciduk pelaku.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar